Wednesday 21 January 2015

POST-TEST V-Class Dosen Yulia Chalri - 2015


Aset Sistem Informasi harus dilindungi melalui sistem keamanan yang baik. Sebut dan jelaskan langkah-langkah utama pelaksanaan program keamanan tersebut!

Jawab:

  • Mempersiapkan rencana (Preparation of a Project Plan), mempersiapkan segala sesuatunya seperti perencanaan proyek yang memiliki tujuan review, ruang lingkup, tugas yang harus dipenuhi, pendanaan, dan jadwal untuk menyelesaikan tugas.
  • Mengindentifikasi asset (Identification of Assets), dalam melakukan proses ini perlu beberapa kategori, seperti: software aplikasi, hardware, fasilitas, dan lain-lain.
  • Penilaian asset (Valuation of Asset).
  • Mengindentifikasi ancaman ( Threats Identification ), mengidentifikasi ancaman dalam bentuk eksternal maupun internal yang mengancam sistem informasi.
  • Menilai kemungkinan suatu ancaman (Assess Likehood of Threats), menilai ancaman yang mungkin akan terjadi dalam waktu periode tertentu.

Kemudian dilakukan tahapan tambahan yaitu:
  • Keamanan fisik : lapisan yang sangat mendasar pada keamanan sistem informasi adalah keamanan fisik pada komputer. Siapa saja memiliki hak akses ke sistem. Jika hal itu tidak diperhatikan, akan terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki.
  • Kunci Komputer : banyak case PC modern menyertakan atribut penguncian. Biasanya berupa soket pada bagian depan case yang memungkinkan kita memutar kunci yang disertakan ke posisi terkunci atau tidak.
  • Keamanan BIOS : BIOS adalah software tingkat terendah yang mengonfigurasi atau memanipulasi hardware. Kita bisa menggunakan BIOS untuk mencegah orang lain me-reboot ulang komputer kita dan memanipulasi sisten komputer kita.
  • Mendeteksi Gangguan Keamanan Fisik : hal pertama yang harus diperhatikan adalah pada saat komputer akan di-reboot. Oleh karena Sistem Operasi yang kuat dan stabil, saat yang tepat bagi komputer untuk reboot adalah ketika kita meng-upgrade SO, menukar hardware dan sejenisnya.

PRE-TEST V-Class Dosen Yulia Chalri - 2015


Untuk mengamankan suatu Sistem Informasi menurut anda apa saja yang perlu dilindungi?

Jawab:

            Keamanan dalam sistem informasi bisa dicapai dengan beberapa cara atau strategi yang biasa dilakukan secara simultan atau dilakukan dalam kombinasi satu dengan lainnya.  Strategi – strategi dari keamanan informasi masing – masing memiliki fokus dan dibangun tujuan tertentu sesuai kebutuhan.
           
Jenis – jenis strategi keamanan informasi sebagai berikut :
   Physical security adalah keamanan informasi yang menfokuskan pada strategi untuk mengamankan individu / anggota organisasi dan tempat kerja dari bencana alam, kebakaran, dll. Physical security memfokuskan pada aset fisik dari suatu informasi.
     Personal security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada keamanan personal, berhubungan dengan keamanan physical security.
   Operation security adalah keamanan informasi yang membahas mengenai strategi suatu organisasi, agar organisasi tersebut dapat mengamankan kemampuan organisasi untuk berjalan tanpa ada gangguan.
  Communication Security adalah keamanan informasi bertujuan mengamankan media komunikasi dan memanfaatkan media tersebut untuk mencapai tujuan organisasi
        Network Security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada pengamanan peralatan jaringan ataupun data organisasi.
 

Thursday 15 January 2015

Analisi Kasus Tentang Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama.

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan.

Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Kesemuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kami gambarkan sebuah contoh, rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir dan memulai membuka suatu usaha/wiraswasta.

Contoh Kasus:
Di Negara Indonesia Ini, Banyak anak-anak yang terlantar karena orang tuanya yang tidak mampu membiayai anaknya sekolah, sehingga lama-kelamaan akan menghasilkan  generasi yang tidak mengerti ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Dan inilah titik awal dari factor-faktor kemiskinan karena pendidikan yang tidak tinggi.

Ilmu Pengetahuan teknologi dan kemiskinan merupakan bagian-bagian yang tidak dapat dibebaskan dan dipisahkan dari suatu system yang berinteraksi. Dengan demikian, wajarlah apabila menghadapi masalah yang kompleks ini, memerlukan study mendalam dan analisis. Ilmu Teknologi dan penerapannya sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi, selain mempermudah kehidupan manusia mempunyai dampak social yang sering lebih penting artinya dari pada kehebatan teknologi itu sendiri.

Analisis :
Melihat kasus di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan teknologi sangatlah penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Namun kemiskinan merupakan salah satu faktor terbesar yang menghambat ilmu pengetahuan ini tersebar luas karena keterbatasan biaya. oleh karena itu, diperlukan sistem yang dapat mengatur keterbatasan-keterbatasan penyebaran ilmu pengetahuan teknologi di masyarakat

Peran Teknologi Mengatasi Kemiskinan

contoh kasus :
Angka kemiskinan di indonesia sangatlah tinggi, masih banyak rakyat yang merasakan hidup di garis kemiskinan menurut survey sampai dengan tahun 2011, tingkat kemiskinan nasional telah dapat diturunkan 12,49% dari 13,33% pada tahun 2010.

Analisis :
Saat ini apresiasi masyarakat umum masih sangat kurang kepada teknologi, kesadaran akan potensi TIK sebagai penanggulangan kemiskinan seharusnya lebih ditingkatkan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan, pendekatan seperti ini diharapkan dapat menggugah kaum miskin itu sendiri agar sadar akan eksistensi dan merasakan manfaat dari penggunaan TIK. peningkatan kesadaran ini dapat dilakukan dengan kegiatan seperti seminar, media massa dll. selain itu pemerintah juga dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan swasta dan perguruan tinggi untuk menyelenggarakan seminar yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk berbagai bidang, seperti pendidikan, pertanian, perindustrian, dan perdagangan.

Contoh Analisis Kasus Prasangka dan Diskriminasi

Gambaran Kasus Pertentangan Etnik

Kalimantan


Kita akan membicarakan konflik antar etnik yang paling besar yang pernah terjadi di Indonesia, yakni konflik antara etnik Dayak dan etnik Madura di Kalimantan beberapa tahun lalu (tragedi Sambas dan Sampit), dimana ribuan orang terbunuh dan puluhan ribu lainnya harus menjadi pengungsi di negerinya sendiri. Hidayah (2002) menyebutkan bahwa sebenarnya pemantik konflik hanya disebabkan oleh perkelahian antar pemuda etnis dayak dengan etnis madura. Akan tetapi karena dalam perkelahian itu ada yang terbunuh maka muncullah solidaritas dan balas dendam kesukuan karena pada konflik tersebut terjadi pembunuhan, dan kemudian diperkuat pula oleh prinsip-prinsip adat sehingga konflik menjadi berkepanjangan dan membawa korban yang luar biasa besar.

Banyak analisis telah dilakukan untuk mencari tahu akar dari adanya konflik. Selain analisis yang menunjukkan adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja mengorganisir terjadinya kekerasan, ada banyak analisis lain yang mendasarkan pada berbagai perspektif. Sebuah analisis menyimpulkan bahwa terjadinya perebutan sumber daya ekonomi yang semakin terbatas yang telah menyebabkan terjadinya konflik. Dulu saat sumber daya ekonomi cukup melimpah dan mudah didapatkan maka konflik terhindarkan. Akan tetapi begitu sumberdaya ekonomi semakin terbatas dan semakin banyak orang memperebutkannya maka terjadilah kompetisi perebutan sumberdaya. Sebagai konsekuensi logis dari adanya kompetisi perebutan sumber daya adalah terciptanya prasangka antar etnik. Dan lalu adanya prasangka terhadap etnik lain menjadi justifikasi kekerasan terhadap etnik tersebut.

Sebagai lanjutan dari analisis diatas, analisis lain menunjukkan bahwa adanya kesenjangan ekonomi antara etnis Dayak dan etnis Madura sebagai penyebab konflik. Kesenjangan ekonomi itu tercipta sebagai konsekuensi dari adanya kompetisi perebutan sumberdaya ekonomi dimana relatif etnis Madura memenangkannya. Namun menurut Purbangkoro (2002) kondisi sosial ekonomi etnik Madura dan etnik lain relatif sama sehingga tak ada alasan yang menyatakan telah terjadi kecemburuan sosial antara etnik Dayak dan etnik Madura di Kalimantan.

Sementara itu Asykien (2001) menunjukkan bahwa konflik antar etnik itu terjadi karena sifat negatif keduanya. Sifat-sifat kurang terpuji etnik Dayak : 1) Fanatis dan mendewakan kesukuan, 2) tidak punya tenggang rasa dan pendengki etnis yang dimusuhi, 3) menggeneralisasikan kesalahan orang-perorang kepada keseluruhan etnis, 4) melestarikan budaya mengayau, 5) suka menyebarluaskan kebencian dan prasangka buruk. Sedangkan sifat-sifat etnik Madura yang menimbulkan dendam etnik lain : 1) mencuri, menjambret, dan menipu, 2) menempati tanah orang lain tanpa izin, 3) membuat kekacauan dalam perjudian, 4) melanggar lalu lintas, 5) merampas milik etnik lain di penambangan emas. Dari sifat-sifat negatif yang diklasifikasikan Asykien diatas menjadi jelas bahwasanya pertentangan antar etnis merupakan kulminasi dari adanya prasangka etnik. Berbagai keburukan anggota etnik lain dicatat, disimpan, dan digunakan sebagai dasar dalam bergaul dengan etnik tersebut, meskipun toh sebetulnya pelakunya hanyalah segelintir orang saja. Rupa-rupanya generalisasi sifat-sifat buruk seseorang menjadi sifat-sifat buruk kelompok yang telah menjadi penyebab berkembangnya prasangka etnik di Kalimantan. Akibatnya kesalahan satu orang atau kelompok kecil orang juga digeneralisasikan ke keseluruhan etnik. Seterusnya konflik antar etnik tinggal menunggu saat yang tepat.

Maluku (Ambon)

Kita akan mencoba melihat kasus Ambon yang juga berskala besar pada tahun-tahun awal reformasi. Pertikaian yang membawa ribuan korban itu bermula dari isu etnis yang kemudian berkembang menjadi isu keagamaan sehingga tidak kunjung selesai hingga hari ini. Sebelum terjadi konflik, praktis kehidupan ekonomi di Ambon dikuasai oleh tiga etnis yaitu Buton, Bugis, dan Makassar, yang notabene merupakan etnis pendatang dari Sulawesi, sementara itu orang Ambon sendiri kurang memiliki peranan dalam bidang ekonomi. Keadaan demikian mudah saja kita mengerti bila menimbulkan konflik antar etnik. Sebab pertama mungkin adalah timbulnya deprivasi orang Ambon dimana mereka merasa kalah di tanah sendiri oleh pendatang. Sebab kedua, munculnya prasangka mayoritas-minoritas. Prasangka muncul karena etnis Buton, Bugis, dan Makassar sebagai minoritas menguasai perekonomian di Ambon.

Penyebab pertentangan etnik

Dari kedua naskah diatas dapat diambil kesimpulan penyebab pertentangan etnik, yaitu:
  • Etnosentris yang berlebihan
  • Terjadi perebutan sumber daya alam yang mewujudkan persaingan antar etnis
  • Kesenjangan ekonomi antara etnis asli dengan etnis pendatang yang menimbulkan kecemburuan sosial. Dalam hal ini tampak bahwa etnis pendatang lebih maju dan mulai membentuk kelompok eksklusif.
  • Deprivasi etnik asli yang merasa kalah dengan pendatang
  • Adanya prsangka etnik yang menyebabkan generalisasi yang berlebihan dan salah dan prejudice etnik mayoritas di daerah tertentu dikalahkan oleh etnik minoritas.
Solusi Untuk menanggulangi masalah tersebut :
  1. Meningkatkan kualitas kehidupan kita. Dengan menyadari adanya beragam budaya maka kita bisa lebih humanis.
  2. Diversitas (keberagaman) merupakan suatu hal yang tidak terhindarkan. Keberagaman tersebut menuntut untuk terjalinnya toleransi antar etnis sehingga diskriminasi etnis tidak akan terbentuk
  3. Kehidupan ekonomi semakin mengglobal dan mengharuskan terjalinnya hubungan dengan berbagai orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Mulai menerima untuk bekerjasama dengan etnis lain untuk memajukan perekonomian tanpa adanya diskriminasi etnik.
  4. Menurunkan stereotip dan prasangka. Stereotip dan prasangka merupakan penyebab terjadinya konflik yang pengaruhnya sangat besar karena streotip dan prasangka akan membuat pemahaman yang salah tentang etnis tertentu yang pada akhirnya membentuk generalisasi yang merugikan banyak pihak (semua kelompok etnis) padahal hanya sebagian (sedikit) dari anggota etnik tersebut yang melakukan perilaku yang merugikan..
  5. Meningkatkan hubungan lebih positif antara etnis mayaoritas dan etnis minoritas (etnis asli dan etnis pendatang). Dalam hal ini etnis pendatang mau meneroma etnis pendatang sebagaai bagian dari keluarga besar Indonesia sedangkan etnis pendatang “tau diri” dengan bersikap baik dan menghargai etnis asli dan mengikuti norma-norma yang berlaku dalam budaya yang ada.
  6. Membangun identitas pribadi yang utuh yang mengandung a) Pengakuan tehadap warisan budaya etnik, b) Memandang diri sebagai individu yang menghargai adanya perbedaan nilai-nilai pada setiap orang.Mengerti keadaan kognitif diri sendiri (seperti stereotip dan prasangka) untuk membangun hubungan dengan teman-teman yang berbeda latar belakang budaya.
  7. Membentuk sikap tenggang rasa, saling menghargai dan bersedia membaur antar etnik tanpa membentuk kelompok eksklusif. 
Sumber