Thursday 26 May 2011

Membuat Program Sederhana Dengan Menggunakan Visual Basic

1. Masuk Visual Basic lalu pilih standard exe,ganti nama form

2.Buat 4 Label
Label 1 diberi nama Angka pertama
Label 2 diberi nama Angka kedua
Label 3 diberi nama Hasil
Label 4 (Tidak Wajib) diisi dengan kata Kalkulator

3.Buatlah 4 button command
Button Command 1 diberi nama Tambah
Kodenya :
Dim a,b as integer
A = text1.text
B = text2.text
Text3.text = a+b
Button Command 2 diberi nama Kurang
Kodenya :
Dim a,b as integer
A = text1.text
B = text2.text
Text3.text = a-b
Button Command 3 diberi nama Kali
Kodenya :
Dim a,b as integer
A = text1.text
B = text2.text
Text3.text = a*b
Button Command 4 diberi nama Bagi
Kodenya :
Dim a,b as integer
A = text1.text
B = text2.text
Text3.text = a/b

4.Buatlah 3 Text
Text 1 untuk angka pertama
Text 2 untuk angka kedua
Text 3 untuk hasil penjumlahan text1 dan text 2

Setelah anda buat tadi dengan menekan tombol F5 atau mengklik toolbar Run - Start. Anda bebas meletakan/mendisainnya sesuai keinginan anda. Bila program tidak berjalan dengan baik berarti masih ada kesalahan yang harus anda perbaiki lagi. Biasanya VB akan langsung memberitahukan kepada anda, mana kode yang error.

Referensi : http://timontius-pangestu.blogspot.com/2009/05/membuat-program-sederhana-dengan-visual.html

KEPEMIMPINAN


PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
 Dari akar kata “pimpin” kita mengenal kata “pemimpin” dan “kepemimpinan”. Dalam Ensiklopedi Umum, halaman 549 kata “kepemimpinan” ditafsirkan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia karena adanya kepentingan bersama; hubungan Itu ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari manusla yang seorang itu. Manusia atau orang ini biasanya disebut yang memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok manusia yang mengikutinya disebut yang dipimpin.
Dalam Webster’s New World Dictionary of the American Language/ kata
leadership adalah the position or guidance of a leader atau “ the ability
to lead”, dan kata leader adalah “a person or thing that leades;
directing, commanding, or guiding head, as a group or activity” .
Dalam buku psikologi antara lain dikatakan bahwa “leadership is a relation of an individual to a group, established in the interests of achieving ,some end”. Bayangkan bahwa jumlah kelompok itu banyak, begitu juga jumlah tujuan itu banyak dan cara mencapainya pula. Dalam buku Foundations of Psychology itu dinyatakan bahwa seorang pem.impin yang sukses tergantung dua syarat dalam garis besarnya.
Pertama, bahwa pemimpin itu “must share the values, attitudes and
interests of the group. This psychological similarity is necessary for
the identification of the followers with the leaders” .
Syaratk ed u a, adalah bahwa kualitas pemimpin itu lebih tinggi dari para pengikutnya, akan tetapi tetap bersifat komunikatif dengan yang dipimpinnya.
Mengingat masalah kepemimpinan adalah masalah yang sudah tua umurnya, maka wajarlah kalau terdapat sejumlah tokoh ilmu perigetahuan yang raendalaminya. Juga di Indonesia hal ini berkembang relatif pesat, apalagi setelah kita memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak itu perhatian kita sebagai bangsa relatif besar dalam hal ini, balk secara teoritis maupun secara praktis.


TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
Dalam sebuah survey besar pada ratusan perusahaan besar Amerika, diselidiki faktor-faktor apa yang membuat seseorang pimpinan atau manajer menjadi jauh lebih berhasil dari yang lain. Ternyata bukanlah perbedaan kemampuan analisa yang penting, tapi justru hal hal yang berkaitan dengan emosi dan perasaan dan hubungan personal. Empat hal yang paling menonjol adalah: Kemauan dan keuletan untuk mencapai tujuan, kemampuan untuk mengambil inisiatif baru, kemampuan bekerjasama dan kemampuan memimpin tim.
Secara umum ada enam tipe kepemimpinan :
1) Visionary atau Kepemimpinan dengan Visi, yang mampu membawa orang pada tujuan impian bersama. Tipe ini dibutuhkan pada saat terjadinya ketidak pastian atau dibutuhknnya perubahan.
2) Coaching atau Gaya Pembinaan, yang lebih mengutamakan hubungan inter-personalseorang dengan seorang untuk mencapai tujuan organisasi, lebih pas untuk melestarikan kemapanan.
3) Affiliate atata Kepemimpinan Kerja sama, yang lebih mengutamakan harmoni, sangat bagus untuk masa-masa susah dan memotivasi tim yang sedang dalam krisis.
4) Democratic Kepemimpinan demokrasi, mengedepankan pendapat dan pandangan semua orang, dan konsesus dan keinginan bersama adalah pendapat tertinggi.
5) Pacesetting Kepemimpinan Memacu Kemajuan, sangat dibutuhkan untuk memotivasi team dalam mengejar ketinggalan atau untuk mencapai target yang luar biasa.
6) Commanding atau Kepemimpinan Otoriter, yang lebih umum dipakai untuk mengatasi kemelut internal.


TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Teori Genetis (Keturunan). Inti dari teori menyatakan bahwa “Leader are born and nor made” (pemimpin itu dilahirkan (bakat) bukannya dibuat). Para penganut aliran teori ini mengetengahkan pendapatnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat kepemimpinan. Dalam keadaan yang bagaimanapun seseorang ditempatkan karena ia telah ditakdirkan menjadi pemimpin, sesekali kelak ia akan timbul sebagai pemimpin. Berbicara mengenai takdir, secara filosofis pandangan ini tergolong pada pandangan fasilitas atau determinitis.
Teori Sosial. Jika teori pertama di atas adalah teori yang ekstrim pada satu sisi, maka teori inipun merupakan ekstrim pada sisi lainnya. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader are made and not born” (pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan pengalaman yang cukup.
Teori Ekologis. Kedua teori yang ekstrim di atas tidak seluruhnya mengandung kebenaran, maka sebagai reaksi terhadap kedua teori tersebut timbullah aliran teori ketiga. Teori yang disebut teori ekologis ini pada intinya berarti bahwa seseorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok pemimpin yang baik.